Yang Manis

Arah perkembangan psikologi sebagai suatu disiplin ilmu dewasa ini adalah untuk melihat aspek-aspek positif manusia (Positive Psychology) dan salah satu aspek positif dalam hidup manusia adalah kebahagiaan atau Happiness. Senyuman merupakan salah satu bentuk dari ekpresi bahagia seorang manusia. Senyuman juga  merupakan suatu bentuk ekspresi non -verbal yang ditunjukan oleh seseorang kepada orang lain agar mendapat kesan sebagai seorang yang ramah. Secara signifikan senyuman meningkatkan penerimaan positif seseorang dan dengan senyuman akan membuat pernyataan yang negatif  menjadi kurang negatif dan pernyataan yang  netral menjadi lebih postif (Krumhuber & Manstead, 2009).

Hasil penelitian  menunjukan bahwa senyuman yang diberikan oleh orang lain (stranger) jika dilakukan lebih sering, akan dibalas juga dengan senyuman  dibandingkan jika hanya  menampilkan ekspresi yang datar/netral. Temuan ini mau  menunjukan bahwa senyuman dari orang asing dapat dianggap sebagai bentuk ucapan yang sangat bermanfaat dalam menjalin relasi.

Dalam bukunya, Paul Ekman (Unmasking the face),  senyuman terkadang merupakan suatu bentuk ekspresi untuk menutup emosi kekesalan ataupun karena dituntut oleh orang lain. Ekman  juga mengatakan bahwa senyum dapat menunjukan sikap tunduk pada apapun yang tidak menyenangkan. Seseorang  juga bisa tersenyum untuk mencegah perilaku menyerang orang lain dan sebagai bentuk pengelolaan emosi dan dalam setting organisasi, senyuman dapat membuat situasi tegang menjadi nyaman, dengan tersenyum anda juga bisa membuat orang lain untuk tersenyum, karena sulit untuk tidak membalas satu senyuman.. 🙂

Sebagai penutup, saya jadi teringat akan lagu dari Slank berjudul YANG MANIS. ya… Tersenyumlah andai kau tahu senyummu itu indah… 🙂

YANG MANIS

tersenyumlah
andai kau sadar senyummu itu indah
tertawalah
andai kau tau tawamu memecah suasana

bicaralah
biar ku tau apa isi hatimu
Ungkapkanlah
biar kita bisa bertukar pikiran

jangan mencoba jadi bidadari

kau gak perlu sempurna
kau gak perlu berubah
gak ada yang sempurna
hanya senyumanmu yang kubutuhkan… yang manis

Mendekatlah
jangan membuat jarak dengan diriku
bebaskanlah
tak usah kau jaga semua kelakuanmu

bisikkanlah
andai kau malu untuk berbagi rasa
Ucapkanlah
tak usah merangkai kata-kata yang indah

jangan mencoba jadi bidadari….yeah….

kau gak perlu sempurna
kau gak perlu berubah
gak ada yang sempurna
hanya senyumanmu yang kubutuhkan… yang manis
yang manis….

kau gak perlu sempurna
kau gak perlu berubah
gak ada yang sempurna
hanya senyumanmu itu….
hanya senyumanmu yang kubutuhkan… yang manis
yang manis….
yang manis….

Referensi:

 KapanLagi.com (lirik Lagu yang manis by Slank)

 YouTube.Com (Slank-YANG MANIS)

Ekman, P., & Friesen, W. V. (2003) Unmasking the face A guide to recognizing emotions from facial clues.  Cambridge MA:  Malor Books.

Krumhuber, E.,  & Manstead, A. S. R. (2009).  Are you joking? The moderating role of smiles in the perception of verbal statements. Psychology Press Cognition and Emotion 23, 1504-1515.

Vrugt, A., & Vet, C. (2009).  Effects of a smile on mood and helping behaviour. Social and Behaviour Personality 37, 1251-1258.

10 thoughts on “Yang Manis

  1. Cintai kehidupan anda untuk senyuman yang anda berikan setiap hari.
    Cintai kehidupan anda untuk senyuman yang anda terima setiap hari.

Leave a comment